PANONGAN, MTN – Kabupaten Tangerang – Dalam rangka memperingati Hari Pangan sedunia yang diperingati setiap tanggal 16 Oktober, yang mana tujuan peringatan ini adalah kampanye dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya makanan sehat dan mempertahankan ketahanan pangan secara nasional dan global. Senin (18/10/2022)
Makanan sehat hanya bisa diperoleh melalui peningkatan ekonomi warga masyarakat dengan melakukan berbagai usaha ketahanan pangan. Makanan sehat, ketahanan pangan pangan, dan peningkatan ekonomi ini saling berkaitan. Makanan sehat dan ketahanan pangan ini dapat berjalan baik jika orang yang berkecukupan rela berbagi kepada yang kurang mampu secara ekonomi dan yang kurang mampu itu mau bekerja keras.
Hal ini sekaligus menjawab pernyataan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati saat berbicara di konferensi pers The 1st Joint Finance and Agriculture Ministers Meeting G20 di Washington DC, Selasa (11/10) lalu dimana ini berkaitan langsung dengan krisis pangan yang diprediksi akan terjadi pada 2023.
Sederhananya, krisis pangan nantinya dapat diatasi dengan meningkatkan produktivitas pertanian.
Akan tetapi, kekurangan dalam aspek adaptabilitas dari petani dan pelaku usaha pertanian yang menjadi kondisi relevan pada saat inilah yang berdampak langsung dalam instabilitas produktivitas pertanian.
Dengan demikian, diperlukan tidak hanya kuantitas dan kualitas material yang terlibat tetapi juga perlu memperhatikan aspek sumber daya manusia. Pelaku usaha maupun pelaksana kegiatan pertanian di Indonesia mempunyai potensi yang besar dalam hal kuantitas dan oleh karenanya menjadi salah satu aset berharga yang perlu dikembangkan dengan serius.
Di dua kuartal pertama tahun 2022, terdapat banyak rangkaian peristiwa yang turut berdampak pada penurunan produksi pangan, baik secara nasional maupun global. Meskipun pandemi Covid 19 secara efektif sudah mulai mereda, aksi-aksi agresif seperti invasi Rusia ke Ukraina juga turut mengambil andil dalam destabilisasi kesetimbangan stok pangan global, yang kemudian berdampak langsung pada naiknya harga pangan global. Dalam mengatasi permasalahan dalam skema transpor bahan pangan, negara-negara diharapkan dapat menjadi lebih mandiri dalam mencukupi setidaknya keperluan pangan nasionalnya sendiri.
Strategi yang mengutamakan keperluan nasional pada prioritas teratas ini sejatinya dapat ditujukan tidak hanya untuk mengatasi krisis musiman, tetapi juga dapat diekspansi sebagai salah satu penggerak dalam mencapai kecukupan pangan yang berkelanjutan.
Hal tersebut lah yang mendasari (Koramil,014 Panongan) dan (Kodim 0510 Tigaraksa) bersama pemerintah desa Mekarjaya,kecamatan panongan tokoh agama dan masyarakat serta elemen lainnya, meresmikan kelompok pemberdayaan ternak kambing dan berbagi bahan makanan, kepada anggota kelompok pemberdayaan tersebut.
Peresmian kelompok pemberdayaan ini ditandai dengan penyerahan kambing untuk diternakan. Kambing yang akan diternakan berjumlah 12 (ekor) Kelompok pemberdayaan ini juga akan menanam jagung. Buah jagung akan dipakai konsumsi sendiri dan dijual, sedangkan daunnya akan dipakai untuk pakan ternak.
Kapten Inf Agus Salim Siregar (Danramil 14 Panongan yang mewakili Dandim 0510 Tigaraksa, Dalam keterangan nya menyampaikan,
Tujuan adanya kelompok pemberdayaan ternak kambing ini, diharapkan saling mendukung dalam meningkatkan taraf hidup masayarakat.”Ungkap nya
Diharapkan dapat Kambing Kambing tersebut dapat berkembang semakin banyak dalam beberapa bulan mendatang.”Harap nya.
Sementara itu “Panhar, mewakili kelompok pemberdayaan kambing, menyampaikan banyak terimakasih atas bantuan kambing ini dan ia akan memelihara dan mengembangkannya.
Kegiatan tersebut di hadiri oleh, Kapten Inf Agus Halim Siregar (Danramil 14 Panongan yang mewakili Dandim 0510 Tigaraksa, Purwahidin (Kades Desa Mekar Jaya), Sutardi (Mewakili Camat Panongan), Kyai Haji Kurtubi (Tokoh Masyarakat Panongan), dan Ustad Maman (Ketua Forum DKM Citra Raya) Ustad Arsim, Romo Felix Supranto, SS.CC, Peltu Misbac, Sertu Lukman, Deasy Noah, dan Frater Titus,SS.CC.
(Erwin).