Kota Sukabumi – Mediatranusa.com – Saat ditemui Dikediamannya Kepala Desa Cipurut Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi Dasep Sutiawan pada hari Rabu tanggal 30-10-2024 dirinya mengungkapkan menolak kalau Pilkades dibayayai oleh negara.
Dengan Dibiyayai anggaran oleh Para calon pilkades itu bisa lebih menghemat anggaran atau biaya kampanye dengan catatan kampanye bersama, Sebagai contoh pemasangan APK dan kampanye ditiap titik semua calon bersama-sama dan yang mengundang masyarakat dan audien adalah panitia pilkades
Dengan anggaran yang kecil contoh misalkan calon ada 10 jadi cukup tiap Calon hanya membayar 6 juta rupiah kepada panitia , berarti jumlah biaya hanya 60 jt
Tanpa merubah aturan dan tidak ada batasan calon meminimalisir demo para calon pilkades.
Lanjutnya, untuk taxe home pay/gaji tunjangan kades di kabupaten sukabumi saat ini dibanding tahun 2007 sudah naik 4 kali lipat, dulu 2007 hanya satu jutaan berbahagialah dan bersyukurlah, Alhamdulillah kita masih bisa hidup dalam taxe home pay seperti itu.
Bahkan dibandingkan dengan rekan aparatur desa /perangkat desa, gaji tunjangan kades paling besar di pemerintahan desa walaupun saat ini jabatan kades bukanlah pengabdian tapi pekerjaan (sesuai KTP/disduk) makanya untuk kedepannya anggaran panitia pilkades harusnya ditanggung lagi oleh para calon kades.
Mungkin untuk panitia pilkades tiap calon kades menyumbang dikarenakan yang akan ikut kompetisinya para calon kades jadi sewajarna ditanggung oleh para kompetitor atau para calon kades.
Sekalipun kalah dalam pemilihan para calon kades masih punya harga diri, Kita para calon kades bukanlah pecundang para calon kades adalah para kompetitor siap menang dan siap kalah, kita para calon kades harus punya mental JUDI, kalau menang adalah biasa dalam kompetisi.
Bila menang kembali modal dan kalah pun tidak mengapa sekalipun modal itu tidak kembali, berapapun modal yang telah dikeluarkan dalam kompetisi merupakan usaha untuk kemenangan tapi pemenang tetap hanya satu, sekiranya ada calon 5 yang pasti kalah 4 orang dan yang pasti menang 1 orang itulah kompetisi dan perjuangan harus disertakan dengan doa. Pungkasnya
Suhendi